#footer-column-divide { clear:both;background: #3B5998;color:#ffcc66; } .footer-column { padding: 10px; }

Minggu, 28 Agustus 2011

Penanganan Ruas Jalan Menghadapi Mudik


Diperkirakan tahun ini terjadi peningkatan arus mudik sebesar 10%, untuk itu tentunya terhadap jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan penanganan-penanganan yang pada prinsipnya dilakukan pada lokasi-lokasi di mana tahun lalu terjadi antrian yang volume kendaraannya melebihi kapasitas jalan yang ada.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak dalamacara buka bersama sekaligus konferensi pers mengenai kesiapan infrastruktur  PU terkait dengan jalur mudik 2011, Jumat (26/8) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut juga hadir Sekretaris Jenderal (sekjen) Kementerian PU Agoes Widjanarko, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Djoko Murjanto, Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono, Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Mochammad Amron, Kepala Badan penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Mochammad Hasan, Kepala BPJT Ahmad Ghani Ghazali, Kepala BPPSPAM Rachmat Karnadi dan beberapa pejabat eselon II.
Wamen menambahkan bahwa penanganan yang sifatnya rutin dilakukan di jaringan jalan yang masuk ke dalam jalur utama sepanjang 13.000 km di Jawa, Bali, Sumatera Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, terutama di daerah yang merupakan daerah-daerah yang untuk Lebaran menunjukan arus mudik yang sangat signifikan.
Untuk provinsi Banten dan Jawa Barat,kondisi jalan dan jembatan secara umum dalam kondisi baik. Dengan beroperasinya fly over Merak, Balaraja, dan Gebang diharapkan titik kemacetan serta antrian yang biasa terjadi di wilayah tersebut dapat terurai.
Perbaikan jalan tol Tangerang – Banten sudah selesai dan berfungsi maksimal sejak 16 Agustus 2011. Tanjakan jalur Nagreg yang semula memiliki kemiringan 17 derajat sudah diturunkan menjadi 10 derajat untuk memenuhi standar kenyamanan dan sudah dilakukan pengaspalan.
Di Jawa Tengah, kondisi jalan dan jembatan secara umum dalam kondisi baik. Jembatan Pakijangan, Balekambang, dan Pemali sudah berfungsi. Longsor yang merusak jalan di ruas Tegal Purwokerto (Ciregol) juga sudah ditangani dan telah berfungsi. Jalan Kudus-Pati dan Rembang-Perbatasan Jawa Timur juga sudah dilebarkan menjadi 8 meter dan diaspal. Ruas tol Semarang – Ungaran dengan lebar 4 lajur sepanjang 14 km sudah diuji coba pada 20 Agustus 2011. Jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan pada ruas jalan nasional Semarang –Ungaran.
Berikutnya di Jawa Timur, kondisi jalan dan Jembatan secara umum juga dalam kondisi baik. Ruas jalan Gresik – Lamongan di daerah Duduk Sampeyan mengalami penyempitan lajur sehingga perlu pengaturan lalu lintas. Sedangkan untuk ruas jalan arteri Porong – Sidoarjo dalam kondisi baik dengan lebar 4 lajur.
Sementara itu, mengenai titik yang masih perlu kehati-hatian adalah Simpang Jomin yang antriannya masih panjang, di mana arus dari pintu Tol Cikampek itu terdapat 3 lajur dan kemudian dari jalan nasionalnya itu 2 lajur lalu harus bertemu di titik Mutiara dan Jomin (setelah Cikopo).
Kemudian yang lain adalah pasar tumpah, di pantura terdapat 40 lebih (terutama di Jabar terdapat 25). Untuk hal ini, Ditjen Bina Marga sudah bekerja sama dengan pemda, untuk menangani hal tersebut.
Lalu di Gentong pada titik 20 km setelah Nagrek, kemudian di jalur selatan Cibaliung dari Merak menuju ke selatan yang melewati Cilegon - Cibaliung sudah dilakukan penanganan dengan metode recycling.
Sementara itu, Dirjen Bina Marga menambahkan di pintu keluar Tol Pejagan harus sangat hati-hati mengingat adanya pintu perlintasan kereta api disana.(nrm)

0 komentar:

Posting Komentar