#footer-column-divide { clear:both;background: #3B5998;color:#ffcc66; } .footer-column { padding: 10px; }

Minggu, 28 Oktober 2012

Pengolahan Limbah dengan Metode Fukuoka


 Metode Fukuoka berasal dari Jepang dan mulai dikenalkan di tahun 1966. Nama Fukuoka berasal dari pembangunan metode ini yang bekerja sama antara Universitas Fukuoka dan Kota Fukuoka. Metode Fukuoka merupakan metode pengolahan sampah oleh pemerintah dengan Universitas Fukuoka dengan menerapkan metode semi-aerobik. Sistem pengolahan limbah semi-aerobik (metode Fukuoka) dapat digambarkan sebagai penimbunan sampah secara berlapis. Setiap lapisan biasanya diberi dua pipa yang berguna untuk menyalurkan air lindi dan gas metana. Pipa pengumpul dalam sistem ini terdiri atas batu-batuan dan pipa perforasi yang dipasang di bawah lahan urug (landfill). Tujuan dari pipa pengumpul ini adalah untuk membuang air lindi secepatnya dari sistem. Air lindi akan sedapat mungkin dicegah agar tidak ke permukaan kemudian ditampung di bak penampungan dan kemudian dimurnikan sebelum dibuang atau dimanfaatkan kembali. Dengan metode Fukuoka, panas yang dihasilkan oleh dekomposisi mikrobiologi sampah yang menaikkan suhu lahan urug akan dialirkan melalui pipa pengumpul dengan ventilasi alami. Keadaan ini justru mempercepat dekomposisi sampah.
Keuntungan dari metode Fukuoka adalah :
1.      Air lindi dapat dibuang dengan cepat karena adanya pipa sehingga tekanan air bawah lapisan sampah dapat berkurang, rembesan air lindi juga berkurang dan menjaga keanekaragaman hayati di TPA.
2.      Udara di sekitar TPA terasa segar serta adanya pemurnian air lindi dalam waktu yang singkat.
3.      Emisi metana (yang memiliki dampak terhadap pemanasan global) berkurang, namun emisi CO2 meningkat.
4.      Dengan metode Fukuoka, kita dapat menerapkan peningkatan pengelolaan pengolahan limbah padat dengan biaya investasi awal yang rendah.
5.      Pipa-pipa pada metode ini dapat memperbesar wilayah aerobik pada tumpukan sampah.
6.      Proses stabilisasi TPA tergolong cepat.
Metode Fukuoka merupakan satu dari teknologi pengolahan limbah yang dapat dimanfaatkan di banyak tempat di dunia. Tidak seperti tempat pembuangan sampah anaerob yang mengumpulkan biogas, desain interior TPA dipertahankan dalam keadaan aerob sebanyak mungkin dengan tujuan stabilisasi yang cepat dan pelestarian lingkungan. (yyy)


REFERENSI :

Anonim. “The Fukuoka Method” (semi-aerobic landfill) attracts the attention of the world.
RWANDA Press. 2009. Press Release “Fukuoka Method” Experts Mission to Rwanda Japanese Waste Management METHOD Workshop at Kigali Serena Hotel.
Anonim. 2010. The Fukuoka Method Semi-aerobic Landfill Type. Fukuoka Municipal Gov Japan.
Riyadi, Dikdik dan Hadianto. 2008. Buletin Geologi Tata Lingkungan, Vol. 18 No. 2, November 2008 : 1-11, Analisis Kelayakan Geologi Lingkungan dalam Penataan Ruang Rencana Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Sampah Terpadu Blang Bintang Provinsi NAD. Nangroe Aceh Darussalam.
Matsufuji, Kouji. 2007. Caution for Application of “Fukuoka Method”. JICA-Kyushu International Center.

0 komentar:

Posting Komentar