#footer-column-divide { clear:both;background: #3B5998;color:#ffcc66; } .footer-column { padding: 10px; }

UNIVERSITAS INDONESIA

Veritas, Probitas, Justisia

IMS FTUI 2014

Integratif dan Kontributif

Civil Engineering

Proud To Be Civil Engineer

CENS UI 2013

Contribute to our country

OIM FTUI 2014

Ayo sipil pasti bisa rebut juara !!! #SemangatBerprestasi

Sabtu, 23 Februari 2013

International Youth Green Summit



International Youth Green Summit (IYGS) is an international forum held by beneficiaries of the Nusantara Activist Scholarship (Baktinusa) Dompet Dhuafa. Every country has its own environmental problem which has to be solved immediately. Therefore, IYGS challenges international youth to find solutions for global environment problem or specific environment problems in each country by designing a green project to solve the problems. By organizing this event, we hope international youth will be more respected and able to take action to make our earth become a better place in the future.
Objective
IYGS aims to provide an understanding of the facts and the impact of global environmental, support youth to initiate project in their home country and solve the environmental problems thein their respective countries , be a good chance for international youth to exchange ideas and discuss ways to solve environmental problems. We also try to call youth generation to take actions and save the environment for better living.
Participant
To be a participant of IYGS you have to be between 16 and 30 years of age. Submit the green proposal project and video to be presented at the summit event.

Pre-event Competition

Come on join and register yourself on http://iygs.org/index.php/registration

For more information : http://iygs.org

Kamis, 21 Februari 2013

Civil Engineering Day 2013 - Universitas Atma Jaya

Civil Engineering Days (CED) merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Melalui kegiatan CED ini diharapkan mahasiswa dapat lebih memperluas wawasan tentang bidang teknik sipil melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan serta lebih memperkenalkan Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta kepada masyarakat umum

Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) sebagai organisasi di bawah naungan Prodi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta akan mengadakan event terbesar yang diselenggarakan tiap tahunnya, yakni Civil Engineering Days (CED) 2013 dengan mengangkat tema : “Secuil Pengalaman untuk Membangun Dunia”. Rangkaian kegiatan di dalamnya, antara lain :
1. Seminar Nasional
2. Lomba Rancang Desain Rangka Atap (tingkat Nasional)
3. Tinjau Lapangan
4. Malam Puncak


1. Lomba Rancang Desain Rangka Atap Tingkat Nasional


ketentuan umum:
 Lomba terbuka bagi mahasiswa aktif (D3/D4/S1) Perguruan Tinggi Negeri/Swasta se-Indonesia, terutama Jurusan/Program Studi Teknik Sipil dan Arsitektur.
 Peserta lomba berbentuk kelompok yang beranggotakan maksimal 3 (tiga) orang (boleh beda Jurusan/Program Studi), berasal dari Perguruan Tinggi yang sama dan belum mencapai gelar sarjana.
 Setiap Perguruan Tinggi boleh mengirim lebih dari satu kelompok.
 Setiap kelompokdiperbolehkan memiliki Dosen Pembimbing.
 Gagasan desain adalah hasil karya asli peserta dan belum pernah diperlombakan maupun dipublikasikan
 Peserta lomba dikenakan biaya pendaftaran Rp 150.000,- untuk setiap tim.
Karya di kumpulkan : 30 Maret- 13 April 2013
Pendaftaran : 18 Februari –13 April 2013
Transfer Biaya Pendaftaran BCA Rek 0373203189 a/n Rudi Hartanto
  JUARA I  : Trophy, Sertifikat, dan uang tunai Rp 5.000.000,00
  JUARA II  : Trophy, Sertifikat, dan uang tunai Rp 3.000.000,00
  JUARA III : Trophy, Sertifikat, dan uang tunai Rp 1.000.000,00
Contact Person LOMBA :
1. Sigit  : 085729816870
2. Rudi  : 085725785890
3. Ajeng  : 081218300339

Info lebih lanjut cek di Lomba Desain Rangka Atap

info lain dapat


Bagi teman-teman yang ingin mengikuti lomba tersebut, 

harap untuk mengisi Form Pendataan Lomba DTS





UGM 2nd Civil In Action "Worlding With Dignity"

CIA

UGM kembali mengadakan serangkaian kegiatan yang bertajuk "Worlding With Dignity". Kegiatan mencakup perlombaan, seminar nasional dan career workshop yang diadakan di bulan april-mei 2013.

1. Lomba Rancang Kuda-Kuda tingkat nasional V



   Akibat dari bertambahnya kebutuhan manusia terhadap kayu, pemerintah mengeluarkan Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu HTI (Hutan Tanaman Industri). Program pemerintah ini bertujuan untuk mengurangi pengambilan bahan baku dari hutan alam. Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu HTI (Hutan Tanaman Industri) ini menghasilkan pohon yang dapat tumbuh dengan cepat namun memiliki kualitas dan mutu kayu yang kurang baik. Dengan dasar inilah kami mengadakan Lomba Rancang Kuda-Kuda berbahan dasar kayu sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah tersebut. Lomba Rancang Kuda-Kuda merupakan kegiatan rutin dalam program kerja Bidang II (Pendidikan dan Penelitian) Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Lomba yang mengangkat tema  “Inovasi dan Efisiensi” ini menuntut para peserta untuk berpikir cerdas dalam membentuk suatu rangka kuda-kuda yang tidak hanya memiliki bentuk inovatif namun juga ringan, kuat, dan efisien, Lomba ini telah diselenggarakan sebanyak empat kali dengan peserta mahasiswa/i teknik sipil S1 atau sederajat dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Lima belas tim terbaik akan dipilih sebagai finalis dan diundang untuk merakit, menguji, serta mempresentasikan kuda-kudanya secara langsung.

Pendaftaran               : 18 Februari - 16 April 2013
Seleksi Proposal        : 16 April - 4 Mei 2013
Pengumuman Seleksi : 5 Mei 2013
Daftar Ulang               : 5 Mei - 11 Mei 2013
Perlombaan                : 19 - 21 Mei 2013

2. Eco-House Design Competition edisi Rumah Susun
Eco-House Design Competition adalah lomba desain rumah ramah lingkungan yang diselenggarakan oleh Pelayanan Komputer Teknik Sipil dan Majalah Clapeyron, di bawah naungan Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada. Tahun ini merupakan tahun keempat diselenggarakannya Eco-House Design Competition. Dengan tema “When People’s House and Green Technologies Harmonized”, lomba ini menuntut kreativitas peserta untuk mendesain rumah ramah lingkungan sebagai solusi atas tidak seimbangnya pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan lahan dan kurangnya pengelolaan limbah serta sumber daya yang ada. Peserta berasal dari mahasiswa/i D3/D4 dan S1 dari perguruan tinggi negeri maupun swasta se-Indonesia. Dari seluruh peserta akan diseleksi menjadi lima puluh karya yang akan dipamerkan di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada. Sebagai finalis, lima peserta dengan karya terbaik akan diundang untuk mempresentasikan karyanya secara langsung di depan para juri.

Pendaftaran              : 15 Februari - 10 Maret 2013
Pengumpulan Karya  : 10 Maret - 20 April 2013
Penjurian                  : 22 - 26 April 2013
Pengumuman Finalis : 29 April 2013
Presentasi                : 10 Mei 2013
Pengumuman Juara   : 11 Mei 2013

3. Lomba Karya Tulis Ilmiah

Bangunan tinggi di Indonesai sudah ada sejak lama, walaupun hanya ada di beberapa wilayah kota saja. Namun saat ini, bangunan tinggi sudah banyak dibangun di berbagai wilayah yang ada di Indonesia. Sebut saja Jakarta, Bandung, Medan, Palembang, Solo, dan berbagai kota besar lainnya sudah memiliki bangunan tinggi. Namun fungsi bangunan tinggi ini belum optimal dari berbagai aspek. Apalagi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat maju saat ini, optimalisasi fungsi bangunan tinggi ini bisa lebih baik lagi dari berbagai aspek. Bagaimana cara yang paling tepat untuk optimalisasi fungsi bangunan tinggi? Dan bagaimana menghubungkannya dengan kemajuan teknologi serta ilmu pengetahuan?

download formulir di website mulai 18 Februari 2013
Pengumpula Karya Tulis tgl 27 Maret - 4 April 2013
Pengumuman Finalis tgl 8 Mei 2013
Presentasi tgl 10 Mei 2013
Pengumuman Juara tgl 11 Mei 2013

Bagi teman-teman yang ingin mengikuti lomba tersebut, harap untuk mengisi Form Pendataan Lomba DTS

Minggu, 17 Februari 2013

Trash Bridges


Locomotive on a bridge made of recycled plastics

Transportation officials dismayed about the nation’s decaying bridges are turning to the bottle to find relief. And it’s helping.

The solution isn’t what’s in the bottle, it’s what the bottles are made of, where they came from, and what they’re capable of doing. Discarded plastic beverage bottles, milk jugs, detergent containers, and other household plastic trash can become, through the magic of materials engineering, a totally green building material for new bridges and other infrastructure upgrades.
 :
Non-biodegradable thermoplastics are anathema to our nation’s waste-management system. Improved recycling programs have reduced the sheer volume of plastic in landfills, but there’s still the problem of what to do with all of that recycled material. The supply of second-generation plastic far outstrips the demand. Recycled structural composites (RSCs) based on technologies developed at Rutgers University and commercialized by Axion International, New Providence, NJ, transform mountains of melted down and remolded plastic waste into an all-green building material for heavy-duty infrastructural projects.

The U.S. Army was an early adopter of the new material, in part because it has regulatory autonomy over the infrastructure on its bases. Since 1998, the Army has been driving jeeps, tanks, and trains over short-span plastic bridges at forts Leonard Wood, Bragg, and Eustis, providing case data that is driving the technology’s acceptance in civil projects in both the U.S and Europe.
In 2011, for example, the company completed the first plastic vehicular bridge in Europe, a 90-foot span over the River Tweed near Edinburgh. The pre-fabricated bridge was shipped in six sections to Scotland, where crews rapidly reassembled them. “We were able to complete construction on-site in just two weeks,” said Steve Silverman, Axion’s president and CEO. Putting the pieces together, in fact, took only four days out of that process, he said. “The remarkably fast erection time for a 90-foot bridge is a major benefit.”
Assembling a plastic vehicular bridge over the river Tweed


The degradation of the U.S. infrastructure is not a new problem, and bridges are one of the areas of gravest concern because of the obvious health and safety issues associated with a potential bridge collapse. Although the nation’s bridges fared much better than schools, roads, levees, and most other categories graded in the American Society of Civil Engineers’ most recent Report Card for America’s Infrastructure, they still only eked out a C. With one in four bridges either structurally deficient or functionally obsolete, and a $17-billion annual price tag for necessary improvements, there’s little question that transportation officials will take interest in any technology that offers a lower-cost alternative to traditional steel and concrete construction.

Converting Garbage to a “Gar-Bridge”

The process of manufacturing the RSC materials is straightforward. Axion receives giant bundles of sorted plastic – it has to be high-density polyethylene, the kind stamped with a #2 recycling code. The plastic is comingled with the other principal component, glass fibers coated in polystyrene or polypropylene, generally scrap material from the manufacture of car bumpers.  

The raw materials are ground into tiny flecks, then subject to high – but below melt point – heat. The precision of the heating process is critical to getting the otherwise incompatible properties of various polymers to work together to form a stronger material. The hot glop is extruded through molds into its specified shape and allowed to cool.

The company forms its thermoplastics into standard construction shapes such as I-beams, pilings, and boards, and also can pre-build an entire bridge or boardwalk to a customer’s specifications. Thomas Nosker, Ph.D., the Rutgers materials engineer who pioneered the technology, has said the individual pieces “come together like a child’s play set” to form bridges that are cost-efficient and easy to erect.

High-Performance Assemblies

Engineers have been experimenting with composite bridges made of space-age carbon-fiber-reinforced polymeric materials since the mid-1990s, and efforts have focused on high-performance assemblies engineered for specific performance properties. Their performance, however, suits them well toward applications in new construction and retrofits in earthquake-prone regions, harsh marine environments, or other situations where the long-term durability will offset their higher first costs, according to the U.S. Federal Highway Administration. But these advanced composite structures require exotic raw ingredients and specialized fabrication methods that drive the price up.

According to Axion, the lion’s share of the plastic bridge market is on the nation’s secondary roadways where spans of 15 to 25 feet are commonplace. From a performance standpoint in those applications, thermoplastics won’t rot, rust, splinter, crumble, or attract bugs like wood, steel, or concrete. They are lighter, don’t need to be painted, and require no special tools or training to install. The initial cost of building a plastic bridge is about the same as a similarly sized traditional structure, but they are cheaper over their 50-year expected lifespan because they avoid these costly ongoing maintenance chores. State transportation officials concerned about the public perception of plastic as a flimsy material are heartened by military videos showing the bridges holding their own against 70-ton tanks and 120-ton locomotives.

Axion’s Silverman said the company is developing other infrastructure applications for the STRUXURE components, including sound walls, retaining walls, marinas, jetties and piers, culverts, and platforms. The Container Recycling Institute counts approximately 1,755 thousand tons of HDPE sold annually in the United States, meaning there is likely to be a sustainable supply of raw materials for this emerging sector of the sustainability market.

 Source : http://www.asme.org/kb/news---articles/articles/construction-and-building/trash-bridges

Kamis, 07 Februari 2013

Link Jurnal Internasional

Berikut beberapa link penyedia Jurnal yang dapat diakses teman-teman demi mendukung perkuliahan:

1. http://ui.deepwebaccess.com/ui/
2. http://proquest.pqauto.com
3. http://psycnet.apa.org
4. http://www.sciencedirect.com
5. http://jstor.com
6. http://scopus.com

Rabu, 06 Februari 2013

Civil Engineering Fair 2013 - PNJ

1.Lomba Beton
   Adapun tema kegiatan Lomba Beton tahun ini adalah “Green Innovation in High
   Compressive Strength Geopolymer Concrete”.


V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 
Adapun rincian waktu dan tempat pelaksaan sebagai berikut :

No
Tanggal
Kegiatan
Tempat
1
28 Januari – 24  Februari 2013
Pendaftaran lomba
Sekret HMS / Web CEF 2013
2
27 Februari 2013
Pembuatan Benda Uji
Masing-masing PT
3
6 Maret 2013
Uji kuat tekan beton umur 4 hari
Masing-masing PT
3
10 Maret 2013
Batas Akhir Pengumpulan Proposal (termasuk Video serta Foto pembuatan benda uji) dan 5 Buah Benda Uji
PNJ
4
13 Maret 2013
Pengujian Beton Umur 14 Hari*
Lab. Beton dan Material Teknik Sipil PNJ
6
14 Maret 2013
Pengumuman Finalis 5 Besar
Sekret HMS / Web CEF 2013
7
27 Maret 2013
Persentasi Final dan Pengujian Beton umur 28 hari
PNJ
8
28 Maret 2013
Pengumuman Pemenang
PNJ




info lebih lanjut dapat di lihat di Lomba Beton PNJ

2.  Lomba Maket  
   
KRITERIA LOMBA
  1. Lomba terbuka untuk seluruh siswa SMK Teknik Bangunan & Mahasiswa Perencanaan/Teknik Sipil.
  2. Satu kelompok peserta terdiri dari 3 orang (Panitia menerima 10 kelompok pendaftar pertama).
  3. Anggaran biaya maksimal dalam pembuatan Maket adalah Rp. 300.000,- (Peserta yang diterima dalam perlombaan diharuskan membuat RAB).
  4. Luas alas 80 x 80 cm2
  5. Perakitan Maket dilakukan di Kampus Politeknik Negeri Jakarta dan hasil dipresentasikan.
  6. Tema dalam pembuatan Maket yaitu "GREEN MAKET CONSTRUCTION"
  7. Material Maket dari bahan daur ulang.
  info lebih lanjut dapat dilihat di Lomba Maket PNJ

3. Lomba Fotografi
  
Tema : INFOCUS (Indonesian Future Construction)
Pendaftaran : 26 Februari s/d 23 Maret 2013
Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,-/Foto

Persyaratan
1. Ukuran Foto 20R
2. Mengumpulkan Softcopy
3. Tidak Diperkenankan Melakukan Editing 
4. Memberikan Lampiran Penjelasan Mengenai Foto Tersebut
info lebih lanjut dapat dilihat di Lomba Fotografi
Bagi teman-teman yang ingin mengikuti lomba tersebut, harap untuk mengisi Form Pendataan Peserta Lomba IMS