#footer-column-divide { clear:both;background: #3B5998;color:#ffcc66; } .footer-column { padding: 10px; }

UNIVERSITAS INDONESIA

Veritas, Probitas, Justisia

IMS FTUI 2014

Integratif dan Kontributif

Civil Engineering

Proud To Be Civil Engineer

CENS UI 2013

Contribute to our country

OIM FTUI 2014

Ayo sipil pasti bisa rebut juara !!! #SemangatBerprestasi

Jumat, 28 Februari 2014

Civil Engineering Project Competition 2014 - Universitas Katolik Parahyangan


Sebuah kompetisi dengan 3 lomba yg melibatkan 3 elemen dalam dunia teknik sipil...
Geotechnical engineering, hydrological engineering, dan construction management...
Lomba ini terbuka untuk mahasiswa yang masih kuliah S1 teknik sipil di regional jawa dan bali, dengan total hadiah jutaan rupiah.


Pendaftaran akan dibuka tanggal 3 Maret 2014, berikut ini link seputar lombanya >>
Form Pendaftaran
Ketentuan Lomba Geotechnical (coming soon)


Jangan lupa, bagi teman-teman yang ingin mengikuti lomba tersebut, harap untuk mengisi Form Pendataan Lomba DTS UI 2014

Jumat, 21 Februari 2014

National Geographic Megastructures Burj Al Arab Hotel Dubai


Selasa, 18 Februari 2014

PKM, untuk Mahasiswa yang Peduli Kemajuan Indonesia



PKM merupakan singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa. Sebuah program keilmiahan yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) untuk memacu kreativitas dan penalaran mahasiswa dalam hal penerapan ilmu yang telah mereka dapat.
Sejarah
Program ini didasari karena adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan perguruan tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa. Dulu, (1997) Program seperti ini bernama KAM (Karya Alternatif Mahasiswa), hanya saja pada program KAM, banyak proposal yang hanya boleh diajukan oleh kelompok dosen, sedangkan mahasiswa hanya diikutsertakan di lapangan.
Dalam perkembangannya, KAM terasa sangat membatasi ruang kreasi mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan intelektual beragam. Pada tahun 2001, DITLITABMAS kemudian mengembangkan KAM menjadi Program Kreativitas Mahasiswa yang membuka peluang mahasiswa dalam berkarya seluas para dosennya. Sejak saat itu dikenal berbagai jenis Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yaitu: PKM-Penelitian (PKMP), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-I). 
Pada tahun 2002, PKM bergabung dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) ke dalam program Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Surabaya. Atas kebijakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, sejak tahun 2009 pelaksanaan Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang dahulunya bernama LKTM diintegrasikan pengelolaannya ke dalam PKM. Mengingat sifatnya yang identik dengan PKM-I, maka program KKTM dikelompokkan bersama PKM-I ke dalam PKM-Karya Tulis (PKM- KT). Untuk membedakannya, PKM-I diberi nama baru PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan KKTM menjadi PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) sesuai dengan sumber bahan penulisannya. Sesuai dengan sifat artikel yang dihasilkan, maka PKM-AI akan bermuara pada Jurnal Kreativitas Mahasiswa sedangkan PKM-GT menggantikan posisi PKM-AI di PIMNAS.

PKM & PIMNAS XXVII

Melalui program PKM, Dikti mendorong mahasiswa untuk berkarya. Ada 7 kategori PKM, yaitu :
1. PKM Gagasan tertulis
2. PKM Artikel Ilmiah
3. PKM Karsa Cipta
4. PKM Penelitian
5. PKM Kewirausahaan
6. PKM Teknologi
7. PKM Masyarakat

Dikti memberikan bantuan pendanaan bagi setiap usulan proposal yang dinilai layak. Kemudian dalam proses berjalannya, keberlangsungan program yang didanai tersebut dievaluasi oleh Dikti sebagai fungsi mekanisme kontrol. Lalu program yang telah berjalan optimal kemudian diberikan apresiasi untuk tampil di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Di Pimnas, sejumlah karya-karya mahasiswa yang inovatif dipertunjukkan untuk saling memberikan inspirasi bagi semua khalayak. Selanjutnya di akhir acara Pimnas, diberikan predikat juara sebagai apresiasi terhadap karya yang terbaik dari sejumlah yang dipertunjukkan tersebut. Dengan apresiasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan semangat berkarya bagi para mahasiswa yang menyaksikan.

Pada Pimnas ke-XXVII yang  akan diselenggarakan bulan September 2014 nanti, yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Diponegoro.

PKM-GT (Gagasan Tertulis)
Sebagai pemicu, di sini akan dijelaskan sedikit mengenai PKM-GT. Seperti yang telah disinggung di atas, PKM GT merupakan salah satu dari tujuh kategori PKM. Penulisan PKM ini bersumber dari ide atau gagasan kelompok mahasiswa. Dalam PKM-GT berisi gagasan solusi terhadap masalah atau isu aktual yang ada di masyarakat. Tentunya solusi tersebut merupakan hasil karya pikir yang cerdas, unik, dan bermanfaat. Selain itu, pembahasannya bersifat kreatif, logis dan sistematis, serta berdasarkan telaah pustaka atau fiksi-sains. Dalam penulisan PKM-GT, jumlah halaman ditetapkan sebanyak-banyaknya 15 (lima belas) halaman termasuk daftar pustaka dan lampiran (jika diperlukan).

Berikut ini testimoni dari Mahasiswa UI yang PKM-GT nya didanai DIKTI dan lolos ke PIMNAS XXVI di Mataram:




“Perjuangan untuk menghasilkan suatu PKM yang baik memang tidak mudah, tetapi perjuangan untuk mempersiapkan diri di PIMNAS jauh lebih sulit. Saat semua sudah terlewati, hanya ada satu hal yang terlintas di pikiran kami. Perjuangan kami selama ini tidaklah sia-sia. Banyak hal baru yang kami dapatkan selama mengikuti PIMNAS. PIMNAS juga merupakan ajang pembuktian diri bagi kami. Kami berharap bibit-bibit peserta PIMNAS wakil UI dapat terus berkembang dan melanjutkan perjuangan kami, serta tetap mengharumkan nama besar Universitas Indonesia.” 
-PKM-GT: Puskesmas Stelsel Berdinding Botol-





"Besar harapan kami akan semakin banyak mahasiswa UI yang berkarya melalui PKM sebagai bentuk pengabdiannya terhadap ilmu pengetahuan dan bangsa. Sebab, PKM dan PIMNAS bukanlah hal yang hanya dilihat sebagai hal yang membanggakan, tetapi juga sarana bagi mahasiswa untuk berbuat lebih & nyata untuk Indonesia."
-PKM GT: Desain Fasilitas Transportasi Publik Untuk Masyarakat Penyandang Disabilitas-


Untuk tips-tips penulisan PKM (GT,AI,P,M,K,KC,dan T), silahkan lihat di modul pkm iluni pimnas ui atau bisa juga dengan mengikuti TL akun twitter @UItoPIMNAS.
Buat kamu yang penasaran tentang judul-judul PKM yang lolos ke PIMNAS tahun lalu, silahkan lihat di sini.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo buat PKM mu sekarang! Dan jadilah Mahasiswa yang punya prestasi untuk Indonesia... 





Sumber :
http://uitopimnas.ui.ac.id
http://dikti.go.id
http://ksm.ui.ac.id
http://m.suaramerdeka.com/index.php/read/news/2014/01/07/186281
http://agenkwsp.blogspot.com

Kamis, 06 Februari 2014

What Are Green Roof?




Green roofs are essentially a growing medium and vegetation surface applied to a waterproofing layer of a suitable conventional roof build-up. Generally speaking, there are three main types of green roofs: intensive, semi-intensive and extensive (including biodiverse). These definitions denote the amount of input required in terms of irrigation, nutrients and maintenance to keep the green roof flourishing.
Intensive green roofs, therefore, tend to be well manicured and need significant input, whereas extensive roofs need only minimal input.

Water and sustainable drainage
In countries such as Austria, Switzerland and Germany, green roofs are recognised as a significant source-control component,contributing to storm water management and pollution control. For example, in many German cities businesses receive a rebate in their storm water charges if they have a green roof
Green roofs not only store water at roof level, but also reduce the run-off rate from the roof, which in turn reduces the underground drainage requirements. It is also possible to use or harvest rainfall from a green roof, although the amount of rainwater that can be used may be reduced depending on the type of green roof implemented. Water can also appear discoloured at first, though there are established methods of dealing with this discolouration

Thermal performance
Green roofs also significantly enhance the thermal performance and comfort of buildings, particularly in terms of summer cooling. Studies in North America have shown that an average of 4.15kWhr/m2 can be saved during the summer months. This impressive performance can also reduce the need for expensive air conditioning equipment and associated energy costs. A prime example of this is a small London cafĂ© – Paradise Park – where it was calculated that no air conditioning units were needed for the offices beneath a green roof, providing an annual saving of 3,800kWhrs per year and significant financial savings as a result.
Green roofs do provide some additional insulation; however, this varies year-on-year depending on how dry or wet a given winter is. In Germany though, recent studies have shown that a 100mm green roof system can lead to savings of between 2-6kW/ m2 per year on winter energy bills. This variance is dependent on the amount of rainfall throughout the winter in any given year

Biodiversity
Any green space will provide intrinsic value to biodiversity and, as such, increasing biodiversity has been a key driver for green roofs in parts of the UK, especially London and Sheffield. To achieve optimum biodiversity there is a need to look at the type of green roof build-up (the substrates) and vegetation or flowers to be used. Research in both Switzerland and the UK has demonstrated that using various substrate depths and planting with sedums and herbs can increase the benefit of green roofs to rare invertebrate populations. What is more, the use of semi-intensive and intensive green roofs can provide an array of advantages for many common – and in some cases rare – species within the national, regional and local biodiversity action plans. Greater substrate depths will also aid storm water management and the building’s thermal performance

Sound insulation
A further advantage of green roofs is that they provide superior sound insulation compared to more traditional roof coverings. While there is no research in the UK or Europe at present to support this, recent studies in North America demonstrate the increased sound insulation they offer and, therefore, the decreased need for sound insulation or soundproofing on ceilings to reduce the amount of sound penetrating a building. With soundproofing an increasingly important design consideration in a school’s construction, as well as a key stipulation in the DCSF’s guidance document ‘Standard Specifications, Layouts and Dimensions’ (SSLD document five), this is clearly a major advantage

Health and safety
Ensuring safe access to the roof, as well as safety whilst on it, are also key issues that need to be addressed at design stage. In particular, consideration should be given to which areas of the roof need to be accessed by students and teachers and where the green roof is situated in relation to other surrounding roof areas. Other considerations will be dictated by the age of the students accessing the roof. However, by meeting these health and safety requirements, schools often find a green roof brings unexpected health and safety benefits – for example, a reduction in insurance costs for field trips together with a reduction in associated parental-approval paperwork.

Additional benefits of Green Roofs
Other key benefits occur when green roofs are applied to waterproofing, providing protection from frost, UV light and other climatic factors, and thus increasing the life of a building’s membranes. The provision of appropriately designed landscape at roof level can also create valuable amenity areas within buildings, providing space for outdoor classrooms and other educational activities – a benefit that is largely ignored at present.



http://www.greenroofstoday.co.uk/

Program Kerja IPTEK IMS 2014


1. INTIP! (Info terkini iptek) dan BLOG IPTEK
2. Seminar Series
3. Pelatihan AutoCad
4. Pelatihan SAP
5. CENS UI
6. CARTALA
7. Workshop PKM

Rabu, 05 Februari 2014

10 Penemu Indonesia yang diakui dunia

Indonesia, disamping memiliki kekayaan alam yang luar biasa, juga memiliki kekayaan intelektual dari para rakyatnya yang kini, hasil penemuan dan inovasi mereka dipakai secara internasional... simak juga 43 penemu dari indonesia, berikut ini adalah 10 penemu diantara ribuan penemu dari Indonesia..

1. Tjandramukti
Peneliti pertanian tropis dan salah satu pelopor mixed farming yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya di desa ini, sekitar tahun 2000 berhasil menemukan varietas kedelai baru yang memiliki produktifitas yang tinggi, mencapai 3,4 ton per hektar (salah satu yang tertinggi di daerah tropis secara internasional ), dibandingkan rata- rata nasional yang hanya 1,3 ton per hektar.

Kedelai ini memiliki ukuran besar, protein yang tinggi (43,9 %), umur yang pendek (72 hari), dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik di daerah tropis bila ditanam dengan best practice yang beliau kembangkan. Hasil pemurnian bertahun- tahun dalam keadaan yang terkontrol, pada akhirnya menghasilkan dua varietas kedelai unggul, yang pertama telah diserahkan kepada pemerintah daerah dan di daftarkan menjadi benih kedelai unggul nasional dengan nama Kedelai Grobogan, sedang varietas yang lain belum didaftarkan.

Selain kedelai, beliau juga menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan di lahan persawahan serta metode optimalisasi tanaman subtropis di daerah tropis seperti ketela pohon, jagung, dan kedelai. (wah hebat )

2. Mujair

Mujair adalah nama seorang bapak yang pada tahun 1939 menemukan ikan yang pada akhirnya dinamai dengan nama yang sama di muara sungai Serang, Blitar.Beliau berhasil mengembangbiakkan ikan yang bukan asli perairan Indonesia dan menjadi populer hingga sekarang. (baru tau ternyata mujair ntu nama orang ) pak mujair itu mengembangbiakkan ikan yang aslinya ikan laut menjadi ikan air tawar ...!!!

3. Prof. Poorwo Soedarmo

Anda pasti hapal apa itu Empat Sehat Lima Sempurna, suatu slogan yang sangat mudah diingat dan tidak dapat dipungkiri berhasil dalam menyehatkan masyarakat Indonesia.Slogan atau lebih tepatnya konsep ini dicetuskan oleh seorang tokoh gizi Indonesia kelahiran Malang pada tahun 1904 bernama Poorwo Soedarmo. (ini juga di SD udah terkenal slogannya tapi penemunya kok ane baru tau )


4. Tjokorda Raka Sukawati

Beliau adalah penemu metode Sosrobahu
Sistem pembuatan penyangga jalan layang secara sejajar dengan jalan yang akan dibuat, dan dapat diputar dengan mudah bila akan digunakan. Sistem ini menghemat tempat, sehingga tidak memacetkan lalu lintas di bawahnya bila sebuah jalan layang dibuat di atas jalan lain (WOW )


5. Prof. Ir. R.M. Sedyatmo

Lulusan ITB angkatan 1934 ini berhasil menemukan pondasi cakar ayam pada tahun 1962
Sistem pondasi ini memungkinkan pembangunan di atas lahan yang labil, seperti landasan pacu pelabuhan udara Soekarno Hatta, Jakarta, dan banyak bangunan lain di seluruh dunia. (dari Indonesia nih )


6. Mukibat

Pak Mukibat adalah petani sederhana dari Kediri ini pada tahun 1950 menemukan sistem penanaman singkong yang revolusioner. Beliau menempelkan batang ketela pohon karet yang daunnya rimbun di atas ketela pohon biasa (grafting). Setelah di tanam hasilnya sangat luar biasa. Dengan sistem pemanenan berulang, sebuah ketela pohon dapat memproduksi hingga 5 kali lipat dari yang biasanya. Untuk menghormati sistem tempel pada ketela pohon saat ini secara internasional dinamai sistem Mukibat, meskipun saat ini banyak orang mengaku- aku sebagai sistem mereka dengan sedikit modifikasi dari aslinya.
Tautan

7. BJ HABIBIE

bapak habibie juga salah satu penemu besar dari indonesia
dia adalah penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)

 
8. Michael Iskandar a.k.a Om Chia
Beliau menemukan Mesin Big Bang yang di pakai dan si sukai Valentino Rossi

Sejak tahun 1949, Om Chia menjadi pembalap yang membawa bendera Suzuki. Loyalitasnya pada profesi yang dijalani melahirkan keparcayaan dah hasil yang maksimal. Hingga akhirnya pada tahun 60-an Om Chia berputar haluan, namun tetap dalam koridor dunia balap dengan menjadi mekanik.

Sejak saat itu, karirnya terus meningkat dan terus berkreasi sesuai iklim balap Indonesia dan mengawal berbagai pembalap tanah air.Namanya yang dikenal sebagai pembalap Suzuki ditahun 1949, kemudian berlanjut menjadi bagian tim riset balap motor Suzuki di tahun 1963 dan juga sebagai tokoh dibelakang suksesnya prestasi balap motor Indonesia.Beliau meninggal 4 mei 2010

 
9. Prof. Dr. Khoirul Anwar
Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.

Khoirul adalah lulusan dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan cum laude di tahun 2000. Meraih gelar master dan doktor dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) pada tahun 2005 dan 2008. Ia menerima IEEE Best Student Paper award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, California, USA.

10. Pak Minto

BERAWAL dari pemikiran, suatu saat kayu hutan dan minyak bumi akan habis. Minto(48), guru SD Negeri Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur(Jatim), memikirkan pembuatan kompor tenaga surya. Ketika itu tahun 1986.Pengetahuannya tentang sifat lensa dan penyerapannya terhadap panas mengilhamipembuatan kompor tenaga Matahari itu.

Minto mengakui, kompor tenaga surya berfungsi ganda yang dihasilkannya memang tidak praktis. "Memang perlu penyempurnaan, supaya lebih praktis," ujarnya. Kompor tenaga surya hasil buah karya Minto ini, tidak hanya dinikmati tetangga-tetangga dekatnya, tetapi juga oleh para pembelinya. Maukah CGI, World Bank, ADB atau UNDP membantu membiayai usaha2 Minto yang brilian ini

Sumber : http://isidunia.blogspot.com

Kepengurusan IPTEK IMS FTUI 2014

Ketua Bidang                : Fadhil Akbar Siregar
Wakil Ketua Bidang     : Baiti Rahma Maudina

Sekretaris Bidang       : Diinii Haniifah

Anggota :

  1. Almas Kurnia
  2. Christian Anthony
  3. Johannes William
  4. Lina Lubnah
  5. M. Fajar Siddiq
  6. Putri Maudy Kusumah
  7. Felicius Wayandhana
  8. Diana Laurentia
  9. Rahmasari Zumaroh G.
  10. Samuel Budhi
  11. Fitria Minami
  12. Arina Devi
  13. Tiffany Wirintia
  14. Yohannes De Britto
  15. Shodikin Martanto

Visi dan Misi CARTALA

VISI

Terwujudnya CARTALA FTUI yang Aplikatif dan Kontributif

MISI

1. Meningkatkan prestasi sebagai pembuktian aplikasi ilmu Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan

2. Bekerja sama dengan IPTEK IMS FTUI dalam memfasilitasi warga DTS untuk mengembangan potensi keilmiahan di bidang Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan.

3. Mengkaji permasalahan terkait bidang Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan yang ada di lingkungan sekitar.

Visi dan Misi IPTEK IMS FTUI 2014

VISI

"Berkembangnya semangat keilmiahan warga Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia khususnya dalam core-competence Teknik Sipil dan Lingkungan, yang berorientasi kepada Prestasi"



MISI
  1. Memberikan informasi tentang perkembangan IPTEK sipil dan lingkungan kepada warga Departemen Teknik Sipil
  2. Mengadakan kegiatan sebagai bentuk peningkatan wawasan dan core-competence sesuai dengan kebutuhan warga Departemen Teknik Sipil
  3. Memberi informasi lomba dan mempersiapkan (menjaring, memfasilitasi dan mengawasi) SDM yang berpotensi dalam mengikuti kompetisi
  4. Menjalin koordinasi dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan fungsi IPTEK
  5. Menjaga eksistensi Ikatan Mahasiswa Sipil khususnya di bidang keilmiahan di tingkat nasional.